Apa langkah pertama menuju karier yang layak?
Saya dulu merasa karier itu seperti tujuan yang jauh di ujung puncak gunung: kelihatan mega, tapi lewat jalurnya sendiri yang belum jelas. Langkah pertama yang rasanya masuk akal adalah mengenali diri sendiri dulu. Apa yang saya suka? Apa yang bikin saya penasaran lebih lama daripada menu makanan favorit di kantin kampus? Setelah itu, saya membuat daftar singkat keterampilan yang bisa saya tawarkan, meski masih polos. CV pun jadi lebih hidup ketika bisa menonjolkan proyek kecil, kursus singkat, atau pengalaman magang yang relevan. Mulailah dengan “portofolio mini” berupa link ke contoh kerja, catatan tugas kelas, atau presentasi sederhana yang pernah saya buat. Ketika kita jujur pada diri sendiri tentang apa yang kita bisa dan ingin pelajari, langkah berikutnya jadi lebih terarah. Suasana pagi yang tenang, secangkir kopi, dan daftar tujuan dua belas poin pun terasa lebih ringan dari biasanya.
Saya juga belajar bahwa karier tidak hanya soal jabatan pertama, tapi tentang bagaimana kita membangun identity profesional. Personal branding, meskipun terasa cliché, penting: foto profil yang sopan, deskripsi diri singkat, dan cara kita berkomunikasi di pesan singkat maupun email. Hal-hal kecil ini bisa memberi kesan pertama yang baik kepada perekrut. Dan ya, kita tidak perlu menjadi master di semua hal sekaligus; fokus pada satu dua area yang benar-benar kita suka bisa mempercepat progres. Di fase pemula, kesiapan untuk bertanya, merespons dengan cepat, dan menunjukkan inisiatif adalah nilai tambah yang sering dihargai oleh perusahaan.
Peluang kerja apa saja yang bisa dimanfaatkan pemula?
Jangan khawatir soal “kurang pengalaman” karena ada banyak pintu yang bisa kita buka. Magang tetap jadi pilihan populer; seringkali kebanyakan perusahaan memberikan pelatihan dasar bagi orang yang punya semangat, bukan sekadar pengalaman. Selain magang, kerja paruh waktu dan pekerjaan lepas (freelance) dengan tugas-tugas sederhana bisa menjadi batu loncatan. Bahkan pekerjaan mikro-tugas di platform digital bisa jadi latihan mengelola waktu, berkomunikasi dengan klien, dan menyelesaikan tugas tepat waktu. Ketika kita rajin mengerjakan proyek-proyek kecil, kita juga punya bahan untuk menunjukkan progres di profil LinkedIn atau portofolio pribadi.
Saat mencari peluang, kita juga bisa menggali peluang di komunitas lokal: acara networking kampus, hackathon, atau volunteer project. Aktivitas seperti itu tidak hanya menambah keterampilan teknis, tetapi juga memperluas jaringan teman sebaya yang mungkin nantinya menjadi rekan kerja atau referensi referensi. Di masa awal, saya sering menyimpan catatan kecil tentang pelajaran yang didapat dari setiap pengalaman kerja, sekadar kalimat satu atau dua paragraf untuk memudahkan kita mengingat mana yang benar-benar relevan saat menulis lamaran berikutnya. Oh ya, jika ingin melihat peluang kerja yang terkurasi untuk pemula, saya kadang cek platform seperti recrutajovem yang sering memberi rekomendasi menarik sesuai level kita.
Pelatihan apa yang sebenarnya bernilai untuk pemula?
Pelatihan yang bernilai tidak selalu berarti kursus termahal. Yang paling berharga adalah pelatihan yang memberi kita proyek nyata, umpan balik konstruktif, dan sertifikat yang relevan dengan tujuan karier. Cari kursus yang mengajarkan keterampilan praktis: analisis data sederhana, pemahaman dasar desain antarmuka, penulisan teknis yang jelas, atau kemampuan komunikasi tim. Pelatihan berbasis proyek memungkinkan kita menunjukkan bukti kerja di dalam portofolio, bukan hanya sekadar kata-kata di resume. Selain itu, perhatikan kredibilitas penyelenggara: pembelajaran yang diajarkan oleh profesional dengan pengalaman nyata, testimoni peserta, serta adanya sesi mentoring atau bimbingan karier. Jika budgetnya terbatas, pilih paket belajar yang menekankan praktik langsung dan latihan soal yang bisa langsung diaplikasikan pada tugas nyata.
Untuk pemula, penting juga menimbang kapan training akan memberi dampak praktis: bisa jadi lebih baik mengikuti bootcamp singkat yang fokus pada keterampilan teknis tertentu, atau mengikuti kursus online panjang yang menutup dengan proyek akhir. Seringkali, kombinasi dua jenis pelatihan memberi hasil terbaik: fondasi teori yang kuat, disertai praktik intensif. Selain itu, hindari jebakan kursus yang menjanjikan pekerjaan tanpa upaya kita sendiri. Manfaatkan sumber daya gratis terlebih dahulu untuk memastikan minat kita benar-benar kuat sebelum investasi besar dilakukan. Dalam perjalanan belajar, kita juga perlu menjaga ritme agar tidak cepat lelah, misalnya membagi sesi belajar menjadi potongan 25-50 menit diselingi jeda singkat.
Bagaimana agar tetap termotivasi sebagai anak muda?
Motivasi kadang datang, kadang hilang. Yang paling membantu adalah rutinitas sederhana yang bisa kita jalankan setiap hari, mulai dari bangun pagi dengan tujuan hari itu, menuliskan tiga hal yang ingin kita capai, hingga menyiapkan daftar kecil tugas yang bisa diselesaikan. Saya sering mencatat “small wins” seperti menyelesaikan assignment satu hari lebih awal, mendapatkan feedback positif dari rekan kerja, atau mengirim email tindak lanjut ke mentor. Hal-hal kecil seperti itu terasa seperti medal kecil yang menjaga semangat tetap menyala ketika mood lagi turun. Suasana sekitar juga berpengaruh: tempat kerja yang rapi, ligth yang cukup, musik santai, atau bahkan suara kopi mesin yang menenangkan bisa membuat kita merasa lebih fokus.
Terkadang kita tertawa sendiri melihat reaksi kita saat interview pertama. Ada momen lucu ketika saya salah membaca jadwal wawancara, lalu berusaha masuk ruang read-only dengan akses yang salah, dan akhirnya tertawa bersama pewawancara. Pengalaman-pengalaman kecil seperti itu mengajarkan kita agar tidak terlalu serius pada tiap momen, tetapi tetap mengambil pelajaran. Dukungan teman-teman, keluarga, atau komunitas pemuda juga penting: mereka bisa menjadi tempat berbagi cerita, saling menguatkan, atau sekadar mengingatkan kita untuk menjaga kesehatan mental. Yang terpenting, kita percaya bahwa perjalanan ini adalah proses panjang. Setiap langkah, sekecil apa pun, adalah bagian dari cerita karier kita yang unik.
Kunjungi recrutajovem untuk info lengkap.