Santai dulu. Tarik napas. Mau mulai kerja pertama itu wajar banget deg-degan. Aku juga pernah. Rasanya campur aduk: pengin mandiri, takut salah langkah, penasaran juga gimana rasanya gajian pertama. Artikel ini ngobrol ringan aja—seperti lagi ngopi sambil tukar cerita—biar kamu gak panik, tapi punya langkah nyata untuk mulai karier.
Sebelum lari ke lowongan, tanya ke diri sendiri: apa yang kamu cari? Uang? pengalaman? lingkungan kerja yang santai? atau kesempatan naik jabatan cepat? Jawaban ini penting supaya nggak masuk kerja di tempat yang bikin kamu mager setiap Senin pagi.
Beberapa cara praktis untuk tahu arahmu: buat daftar kemampuan (skill), lihat apa yang kamu suka lakukan, dan cek nilai yang penting buat kamu—misalnya fleksibilitas, jenjang karier, atau stabilitas finansial. Gabungkan ketiganya: skill + passion + value. Di situ biasanya ada titik temu yang cocok buat dicari job-nya.
Nah, kalau sudah tahu mau ke mana, saatnya bergerak. Berikut langkah-langkah simpel yang aku rekomendasiin:
1) Resume singkat tapi jelas. Satu halaman cukup. Tuliskan pengalaman relevan, proyek kampus, atau volunteer. Jangan dipenuhi kata-kata bombastis. Jujur saja.
2) Portofolio. Ini penting buat yang bergerak di bidang kreatif, tapi juga berguna buat programmer, penulis, dan lain-lain. Tampilkan beberapa pekerjaan terbaik. Kalau belum punya, buat proyek mini sendiri—lagi, jangan takut mulai dari hal kecil.
3) Belajar skill yang banyak dicari. Ada banyak kursus online murah atau gratis. Mulai dari digital marketing, Excel lanjut, coding dasar, sampai public speaking. Pilih satu skill dan dalami sampai bisa dipakai nyata.
4) Jaringan. Nggak usah malu. Kirim pesan ke kakak alumni, ikut komunitas, atau datang ke acara networking. Banyak job yang ditemukan dari obrolan santai. Iya, sambil makan kue juga bisa dapet info kerja.
Oke, sedikit sarkasme. Tapi serius, stop menulis “multitasking” terus-menerus di CV kalau semua orang juga tulis begitu. Kalau mau tampil beda, kasih contoh konkret: “Mengelola 3 event kampus dengan 200+ peserta” jauh lebih menggugah daripada “mampu bekerja multitasking”.
Dan satu lagi: foto formal itu oke, tapi nggak perlu foto seperti mau mendaftar jadi presiden. Tersenyum secukupnya. Profesional, tapi manusiawi. HR juga manusia. Mereka ingin tahu siapa kamu, bukan hanya daftar kata-kata keren.
Peluang kerja sekarang lebih beragam. Startup, BUMN, perusahaan multinasional, hingga remote job internasional. Buat yang lagi cari, coba eksplor platform yang fokus ke kandidat muda—sering ada program magang atau trainee yang dirancang supaya kamu bisa belajar sambil kerja.
Selain itu, jangan remehkan program pelatihan singkat atau bootcamp. Mereka intens, langsung ke praktik, dan sering kali punya jaringan industri. Kalau butuh referensi awal, cek juga recrutajovem buat lihat peluang dan program yang memang ditujukan buat anak muda.
Biar gak cuma teori, aku share cerita singkat: teman kuliah aku, sebut saja Rika, awalnya nggak pede. CV polos. Dia mulai dari magang di agensi kecil, belajar pakai tool baru, dan bantu bikin konten yang ternyata viral. Dia nggak langsung naik pangkat, tapi peluang itu datang karena dia terus upgrade skill dan nggak takut bilang “saya mau belajar”. Sekarang dia kerja di perusahaan yang dia impikan. Bukan karena hoki, tapi karena konsistensi.
Intinya: jangan berharap perjalanan mulus tanpa hambatan. Kesalahan itu wajar. Ubah jadi pelajaran. Bangun jaringan. Terus belajar. Dan yang penting, jaga mood. Kerja itu penting, tapi hidup juga penting.
Mulai sekarang, buat langkah kecil tapi pasti. Kirim satu aplikasi minggu ini. Daftar satu kursus. Kirim pesan ke satu orang yang bisa jadi mentor. Sambil ngopi, nikmati prosesnya. Kamu nggak sendirian kok.
Catatan kecil dari seorang pemula yang lagi menata karier. Gue baru saja selesai kuliah dan…
Langkah Awal yang Serious: Menata Karier Pemula Sejak lulus kuliah, karier terasa seperti labirin yang…
Langkah Awal Karier Pemula Langkah Awal Karier Pemula: Peluang Kerja, Pelatihan, dan Inspirasi Anak Muda…
Apa langkah pertama menuju karier yang layak? Saya dulu merasa karier itu seperti tujuan yang…
Deskriptif: Mengurai Peluang, Pelatihan, dan Perjalanan Dimulai dari Satu Langkah Dunia kerja untuk pemula terasa…
<pAku memulai perjalanan karier dulu dengan perasaan campur aduk: antara semangat yang membuncah dan rasa…